Senin, 20 April 2015

MEMULAI USAHA

Cara Memulai Bisnis 
Memulai bisnis bukanlah sebuah perkara yang mudah, jadi pastikan anda mengetahui cara memulai bisnis yang baik. Yang perlu anda sadari yakni bisnis tidak harus bernilai jutaan maupun miliyaran. Jadi jangan terpaku dengan modal yang anda punya, namun juga jangan melupakan modal ketika anda hendak memulai sebuah bisnis. Sebagai contoh yakni Mark Zuckenberg, seorang pendiri dan CEO Facebook. Dulunya ia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang kemudian DO. 

Berikut 10 cara untuk memulai usaha : 

Lebih realistis. 
Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri. 
Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri. 
Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu. 
Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. 
Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. 
Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar. 
Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. 
Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik. 
Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. 
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  

Kamis, 26 Maret 2015

MEMPELAJARI MEDAN USAHA



Mempelajari Medan Usaha
Jika Seorang pengusaha memutuskan untuk terjun ke salah satu bidang usaha, maka terlebih dahulu ia perlu melakukan penjajakan dari yang mulai makro seperti situasi ekonomi, pembagian sector dan segmen pasar , budaya bisnis dikalangan pengusaha sampai pada yang mikro seperti perilaku calom konsumen, tata cara dan prosedur kerja mereka bahkan kebiasan yang sudah baku yang dipatuhi oleh semua pelaku bisnis.

·         Komitmen
Komitmen merupakan satu hal dasar yang penting dalam kewiraswastaan. Setiap kandidat wirausahawan, harus mempunyai komitmen penuh atau kebulatan tekad yang mantap pada bidang pilihannya. jika tidak memiliki kebulatan tekad maka hal demikian akan membawa dampak tidak efektifnya misi kewiraswastaan itu sendiri. Selain itu kesungguhan mutlak diperlukan, kalau tidak, kewiraswastaan itu akan menjadi symbol dari suatu kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa.
Hasil berwiraswasta yang maksimal hanya bias diperoleh bila sipengusaha benar-benar serius menjalankan perusahaan, dan teguh dalam pendiriannya. Selain berkonsentrasi penuh pada aktivitas usaha, sedapat mungkin ia juga harus dapat mematikan mata dan telinga dari godaan-godaan berupa provokasi atau terror. Pada hakikatnya hanya orang dengan sikap mental yang baik maka akan mampu menunjukan komitmen yang baik pula.
Komitmen merupakan factor yang amat diperlukan untuk bias menjadikan seseorang menjadi tokoh sukses. Bersama-sama dengan leadership, komitmen membentuk figure manusia berkemauan keras, yang juga tidak akan terpengaruh oleh kondisi enak yang diperlihatkan oleh orang lain. Namun demikian, komitmen tidak boleh diartikan secara kaku. Seseorang yang sudah berikrar untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ia tidak boleh mengawali prestasi kewiraswastaannya itu dengan jalan bekerja terlebih dahulu. Sebab, dengan bekerja ia bias mengumpulkan uang guna dipakai sebagai modal.

·         Kesenjangan
Pada masa permulaan orde baru, prioritas pembenahan Negara adalah menata kembali kondisi ekonomi dengan cara mengundang modal asing untuk masuk di Indonesia. Usaha ini ternyata tidak mudah, untuk beberapa waktu lamanya, kebimbangan investor luar negeri menjadi kendala serius dikarenakan tidak ada jaminan bahwa investasi mereka itu akan aman. Namun karena kegigihan Pemerintah mempromosikan tentang jaminan kestabilitasan poitik dalam negeri, maka investorpun mulai meningkat.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Negara, para pelaku bisnis yang  merupakan kelompok bermodal dan sudah terbiasa bertindak cepat, tanggap terhadap segala gejala dan keadaan, bekerja keras serta sadar terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mendapat angin segar dari pemerintah, tapi tidak untuk semua lapisan masyarakat siap dan menyadari perubahan, sehingga membawa dampak dikemudian hari yaitu kesenjangan baik ekonomi dan social.

·         Pribumi dan Non Pribumi
Dalam ilmu kewiraswastaan topic pribumi dan non-pribumi tidak disoroti dari segi politiknya melainkan dari ilmu pengetahuan kewiraswastaan. Isu pri dan non-pri juga akan disoroti dari segi sosio-kultural, yaitu mempelajari segala cirri budaya (terutama budaya kerja), pandangan hidup, falsafah, tradisi kemasyarakatan serta segi-segi spriritual dari suatu kelompok etnis tertentu.

DEFINISI SUKSES



Sukses sering diidentikan dengan uang. Makin banyak jumlah uang yang dikumpulkan, maka makin sukses seseorang dalam hidup. Demikian anggapan sementara orang. Dan tidak sedikit mereka yang hidup berlimpah denganuang, malah frustasi dalam hiduppnya?
Banyak fakta yang mengindikasikan bahwa kemakmuran secara materi ataubanyaknya uang yang dimiliki bukanjaminan seseorang sukses dalam hidupnya. Banyak factor-faktor lain yang harusadaguna menunjang sukses dan kebahagiaan hidup.
David Chia, seorang pakar kehidupan dari Dynamic Life, Singapura, menjelaskan bahwa untuk bias mencapai sukses yang benar-benar sempurna, diperlukan keseimbangan dalam sedikitnya 6 unsur dalam kehidupan ini

 
Ke-6 unsur tersebut meliputi sisi-sisi : karier, fisik, mental, keluarga, social serta spiritual yang digambarkan dalam bentuk sebuah lingkaran yang dinamakan “Roda Penghidupan” atau  “ Wheell Of Life”. Di dalam lingkaran itu terdapat 6 buah jari-jari yang menunjukan tingkat kesempurnaan dari masing-masing aspek kehidupan. Hakikat dari roda penghidupan adalah diperlukannya pembinaan yang seimbang dan proporsional atas ke-6 sisi penghidupan, sehingga keenam-enamnya akan berperan sebagai satu kesatuan saka guru yang bersama-sama menunjang kokohnya kebahagiaan hidup seseorang.
            Kesimpulan ke-1 bahwasannya antara masing-masing aspek kehidupan terdapat interaksi yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain, dengan demikian untuk dapat membina semua aspek kehidupan dengan baik yang berlangsung selaras dan harmonis dengan hukum alam, diperlukan niat, perilaku dan tanggung jawab yang baik yaitu sikap mental dan attitude.
Dalam jari-jari wheel of life terdapat hal-hal yang bersifat khusus dan khas, yang berkaitan dengan mutu tingkat pembinaan yang diperlukan. Misalnya :
  1. Untuk menjaga kesehatan badan, kita perlu menjaga pola makan, keteraturan hidup serta berolahraga, memiliki pengetahuan yang cukup tentang gizi, pola hidup sehat serta pengetahuan kesehatan jasmani. 
  2. Untuk membina mental termasuk intelegensia dan intelektualitas, kita perlu belajar tentang mentalitas serta ilmu-ilmu lain yang terkait.
  3. Untuk membina hubungan social yang baik maka perlu mempelajari cara-cara berkomunikasi yang benar, etika, adapt istidat, respek, dan lain-lain.
  4.  Untuk membina aspek spiritual kita perlu tahu dan mendalami ilmu-ilmu agama, kepercayaan maupun kebatinan serta hakikat hidup.
  5.  Untuk membina kelurga diperlukan pengethauan tentang seluk beluk keluarga seperti merawat anak,  psikologi keluarga, kesehatan keluarga, etika suami istri dn lain sebagainya.
Karier adalah aspek yang paling gamblang. Jelas diperlukan tindakan nyata bahwa untuk bias meniti karier sampai puncak perlu didukung ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan profesi masing-masing. Dapat diambil kesimpulan ke-2 bahwa untuk dapat membina semua aspek kehidupan  kita sebagai manusia, diperlukan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan masing-masing aspek terkait.
Bila kesimpulan ke 1 dan ke 2 digabungkan maka diperlukan dua kelompok kualitas bagi manusia yang ingin mencapai kesempurnaan hidup yaitu :
§  Sikap mental dengan elemen-elemen attitude dan leadership, dan Ilmu pengetahuan dengan komponen tata laksana dan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian terdapat kesesuaian antara pola prioritas ilmu kewiraswastaan dengan pengertian pandangan hidup seorang wiraswastawan sejati melalui pola 6 aspek penghidupan sebagaimana yang dijelaskan oleh David Chia.

MENGENAL PELUANG USAHA

A.    Peluang dan Resiko Usaha
      Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan berpikir secara positif dan kreatif, diantaranya :
a.       Harus percaya diri dan yakin bahwa usaha ini dapat dilaksanakan
b.      Harus menerima gagasan baru
c.       Harus bertanya kepada diri sendiri
d.      Harus mendengarkan saran-saran orang lain.
e.       Harus mempunyai etos kerja yang baik
f.       Pandai berkomunikasi.
      Dengan tersedianyainformasi intern dan ekstern, maka wirausahawan dapat mengetahui :
a.       Di mana ada peluang (opportunity)
b.      Apa saja yang akan mengancam dunia (threat)
c.       Adakah kekuatan (sterngth) yang mendukung usaha
d.      Adakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan.
Ada beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam usaha, diantaranya :
1.      Perubahan permintaan
2.      Perubahan konjungtor
3.      Persaingan
4.      Akibat lain

B.     Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1.      Keberhasilan Usaha
                                       Keberhasilan usaha yang dipengaruhi oleh beberapa hal :
a.       Percaya dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan
b.      Menerima gagasan baru di dalam dunia usaha
c.       Instropeksi diri
d.      Mendengarkan sran-saran orang lain
e.       Bersemangat dan bergaul.

No
Karakteristik Profil
Ciri Wirausahawan Sukses yang Menonjol
1

2

3

4

5

6

7
Percaya diri

Pemecahan masalah

Berprestasi tinggi

Pengambilan resiko

Ikatan emosi

Pencari status

Tingkat energi tinggi
Mengendalikan tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses
Cepat mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuan tujuannya
Bekerja keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk meperoleh prestasi
Tidak takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika dimungkinkan
Tidak akan memperbolehkan hubungan emosional yang menggangu suksesnya usaha
Tidak akan memperboilehkan hubungan emosional yang mengganggu misi suksesnya usahanya
Berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya

2.      Kegagalan Usaha

No
Karakteristik Kegagalan
Ciri Kegagalan Kewirausahaan
1

2

3

4

5
6
7
8
Dedikasi

Pengendalian usaha atau bisnis

Pengamatan manajemen

Pengelolaan piutang

Memperluas usaha berlebihan
Perencanaan keuangan
Lokasi usaha
Pembelanjaan besar
Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha
Gagal mengendalikan aspek utama usaha atau bisnis
Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen rata-rata kurang
Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang
Memulai perluasan usaha yang belum siap
Meremehkan kebutuhan usaha
Lokasi yang buruk
Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi




C.    Pemanfaatan Peluang Secara Kreatif dan Inovatif

      Terdapat beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dan mampu menghasilkan nilai tambah, antara lain sebagai berikut :
1.      Memanfaatkan barang bekas
2.      Memanfaatkan barang yang tersedia atau disediakan oleh alam
3.      Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada disekitar
      Dalam proses penerapan kemampuan berinovasi, menurut Kuratko (1995) ada empat jenis inovasi yang bisa dikembangkan, yaitu sebagai berikut :
1.      Invensi (penemuan)
2.      Ekstensi (pengembangan)
3.      Duplikasi (penggandaan)
4.      Sintetis

D.    Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif

Kreatif merupakan cara berpikir yang mwnghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru dan seni baru. Ciri orang kreatif diantaranya :
1.      Fleksibel dan tidak kaku
2.      Tidak konvensional
3.      Eksentrik
4.      Bersemangat
5.      Bebas dari aturan tertentu
6.      Berpusat pada diri sendiri
7.      Bekerja keras
8.      Berdedikasi tinggi
9.      Intelegen